Sulit membedakan antara grup cewek penganggu dengan cewek yang ’innocent’. Karena sosialisasi cewek memang berbeda dari cowok. Semakin dewasa, interaksi cewek mengalami perubahan, dari fisikal menuju intelektual. Cewek-cewek membangun keterikatan dengan berbagi cerita, mimpi dan harapan. Karena itu cara mengganggu orang berbeda dengan cowok. Sulit membedakan antara grup cewek pengganggu dengan cewek ”innocent”. Karena sosialisasi cewek memang berbeda dari cowok. Semakin dewasa, interaksi cewek mengalami perubahan, dari fisikal menuju intelektual. Cewek-cewek membangun keterikatan dengan berbagi cerita, mimpi dan harapan. Karena itu cara mereka mengganggu orang berbeda dengan cowok.
Mengejek, berkelahi, mencuri, dan merusak barang anak lain adalah contoh gangguan yang biasanya dialami seseorang disekolah. Namun ketika cewek mengganggu korbannya, mereka bisa melakukannya tanpa ketahuan orang dewasa/orang lain.
GIRLS AND BOYS DO NOT BULLY THE SAME WAYS
Taktik yang digunakan cewek untuk mengganggu temannya melawan mekanisme normal perkembangan social. Menurut penelitian, cewek yang melakukan hal-hal berikut bias dikategorikan sebagai pengganggu:
Menyebarkan rumor/gosip untuk menghasut orang lain
Sengaja mengucilkan orang lain
Hukuman diam, tidak melibatkan seseorang dalam pembicaraan
Cewek suka berkelompok agar bisa menguasai dan mengendalikan orang lain. Kadang memprovokasi anak lain untuk menyerang korbannya, lalu duduk diam sambil menikmati hasilnya. Kelompok ini memilih anggotanya secara acak, tanpa alasan yang jelas. Mereka bersekutu dengan grup sosial lain untuk meraih popularitas, dan posisi di antara teman-temannya
HOW GIRLS BULLY
Cewek mengganggu dengan melakukan kekerasan emosional. Mereka membuat korban merasa sendirian dan terasing. Beberapa taktik yang dilakukan adalah:
Mengganggu lewat telpon atau email fiktif / surat kaleng
Bercanda atau melakukan trik untuk mempermalukan korbannya didepan orang banyak
Mengucilkan temannya tanpa alasan
Berbisik-bisik dengan temannya agar korban merasa sendirian
Menciptakan nickname, menyebarkan gosip, melecehkan secara verbal
Menjadi teman selama seminggu, minggu berikutnya, mendiamkan temannya tanpa alasan yang jelas
Memprovokasi anak lain untuk mengganggu atau mengabaikan temannya
Memprovokasi anak lain untuk menyerang temannya
”apapun alasannya jangan melakukan tindakan tersebut pada teman kalian, karena serangan emosional setiap hari akan melukai perasaan korban. Dampak psikologis atau trauma akan menghantui mereka kelak. Perasaan rendah diri dan masih banyak lagi efek yang bisa berujung pada KEMATIAN”